Pada Hari Minggu Kliwon, 11 Maret 2018 Panti Asuhan/LKSA Dharma Laksana menerima kunjungan dua organisasi sosial yaitu Keluarga Besar Suka Duka Hindu PLN NTB dan Senam Tera Indonesia Satya Mandiri. Karena kondisi dan tempat yang terbatas kedua rombungan diterima dengan waktu yang berbeda.
Sekitar jam 11.00 wita rombongan Keluarga Besar Suka Duka Hindu PLN Nusa Tenggara Barat sampai di Panti Asuhan/LKSA Dharma Laksana dipimpin oleh Bapak Made Santiadi. Rombongan berjumlah sekitar 25 orang disambut langsung oleh Ketua Yayasan Bapak Ir. I Made Slamet, MM bersama Bendahara yayasan dan pengurus lainnya serta anak-anak panti asuhan. Tujuan kunjungan ini adalah sebagai salah satu bentuk partisipasi dan dukungan keluarga besar Hindu di lingkungan PLN Nusa Tenggara Barat bagi Yayasan Dharma Laksana Mataram dalam rangka meningkatkan sumber daya insani generasi muda Hindu. Hal ini juga sebagai salah satu wujud Manusa Yadnya yaitu memberikan punia kepada para anak-anak yang menjadi binaan di panti asuhan Dharma Laksana.
Punia yang diberikan berupa natura yaitu bahan makanan, karpet, kasur/tempt tidur serta uang sejumlah 5 (lima) juta rupiah.
Rombongan kedua dari Kelompok Senam Tera Indonesia Satya Mandiri , Mayura dipimpin oleh Ibu Luh Sudarmi diterima oleh pihak yayasan sekitar pukul 12.30 wita. Ibu Luh Sudarmai menyampaikan kunjungan ini adalah rangkaian kegiatan tirtayatra yaitu persembahyangan di Pura Pajeng Kober yang berlokasi tepat di belakang yayasan kemudian dilanjutkan untuk melakukan simakrama dengan anak-anak panti Dharma Laksana. Pada kesempatan tersebut ibu-ibu anggota STI Satya Mandiri menawarkan kepada pihak yayasan bantuan berupa pembinaan pelatihan menjahit bagi anak-anak yang berminat.
Pada kedua rombongan Ketua Yayasan, Bapak Made Slamet menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat mendalam karena kehadirannya di lingkungan panti asuhan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman akan makna bahwa yadnya tidak lagi hanya diartikan melakukan punia untuk di pura. Punia kepada sesama untuk membantu keluarga umat Hindu yang membutuhkan juga sebagai wujud Manusa Yadnya yang tidak kalah penting maknanya untuk dilakukan. Made Slamet menghimbau agar menularkan pemahaman ini kepada umat Hindu lainnya, bahwa hidup ini akan lebih bermakna tatkala kita mampu membantu sesama melalui punia kepada anak-anak yang membutuhkan bantuan karena kondisi sosial ekonomi mereka di bawah rata-rata.
Disamping itu pada kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa kegiatan unggulan pendidikan di Yayasan dharma Laksana Mataram terutama dalam pembinaan etika dan sradha serta diberikan beberapa ketrampilan bagi anak-anak antara lain, membuat ornamen dari kuningan, membuat ketrampilan dari tali plastik seperti ; tokasi, tas, saab/kereb, serta srobong daksina.
Di akhir acara kedua rombongan santap siang bersama, karena kedua rombongan juga membawa nasi bungkus untuk semua yang hadir. Sebelum makan tidak lupa anak-anak melakukan doa untuk mengucapkan sukur atas anugrah Hyang Widhi atas rejeki berupa santap siang yang tidak semua orang bisa memperoleh rejeki seperti itu.
0 komentar:
Posting Komentar